RINDU TAK BERBALAS (Fiksi Mini)
Lagi-lagi panggilanku tak diangkat. Hampir tiga kali aku meneleponnya di waktu yang berbeda. Namun, selalu tak ada respons. Mungkin dia sibuk, tetapi kenapa sama sekali tak menghubungi kembali? Aku benar-benar rindu.
Ternyata rasanya begini, kesepian seorang diri. Yah … ini memang keinginanku, menjauh dari kota tempatnya berada. Agar tak bertemu kembali dengan orang yang ingin kuhindari. Orang yang telah menggores luka di hati ini.
Padahal baru enam bulan sejak perceraianku, tetapi rasa rindu mulai menyerang. Bukan pada mantan suami, tentu saja bukan. Dia sudah kuhapus dari memori, terlalu sakit hati ini untuk mengingatnya. Namun, aku rindu pada orang yang selalu mengisi kebahagiaanku sejak dulu. Dia yang tinggal satu kota dengan mantan suamiku.
Suara dan wajah yang menawan, senyuman yang selalu menggoda, membuatku tak pernah bisa berpaling untuk melupakannya barang sejenak. Terlalu rindu …. Namun, rasa ini sering tak berbalas. Hanya aku sendiri yang merasakannya.
Aku pun tak dapat memaksa. Dia sudah memiliki keluarganya sendiri. Kehidupan yang tak dapat kurebut paksa. Aku kini hanya bisa berharap karena dia telah dimiliki orang lain.
Mungkin dia hanya ingat aku sesekali. Berbeda denganku yang saat menyuap nasi ke mulut pun selalu terkenang dirinya. Apakah dia sudah makan? Apakah dia bisa tidur nyenyak? Ah … sungguh menyiksa.
Rasa rindu ini benar-benar tak tertahan. Kupandangi fotonya dalam ponsel, menelusur dengan jemari. Andai saja aku bisa terus bersamanya, mungkin tak ada lagi kata rindu. Baru saja hendak kusimpan benda pipih itu ke meja, tiba-tiba ia berbunyi. Ah … orang yang kurindu akhirnya menelepon!
“Halo. Maaf baru bisa nelpon malam-malam. Tadi di kantor sibuk banget.” Suara itu akhirnya terdengar kembali. Suara yang selalu terngiang di benakku.
“Iya, enggak apa-apa, Nak. Ibu hanya kesepian. Kapan main ke sini? Kangen sama kamu, sama cucu juga.” (*)
Bandung, 31 Okt 2020
BIONARASI
NIRMA HANDEWI. Seorang pengajar piano klasik dan womanpreneur, mengembangkan usahanya di bidang furnishing (IG @enha.living). Dia juga mencintai dunia literasi. Telah menerbitkan empat buku antologi bersama anggota komunitas menulis, yaitu: Sejuta Caraku Mencintaimu, Cinta Tak Mengenal Musim, Asyiknya Berbuat Baik; Rumahmu, Kebaikanmu. IG: @nirma_handewi. FB: Nirma Handewi Enha
0 Komentar